Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 17 Agustus 2012

Terima kasih buat kalian :*


Hallo readers, followers, haters, dan lovers of ceritasiibaweell! :D
Sebelumnya eike mau minta maap, soalnya postingan tentang surat buat dia ga bisa aku posting. Kenapa? Karena kalau dipikir-pikir, kenapa gue harus terus-terusan posting galau tentang dia? Padahal dia ga pernah mikirin gue tuh.
Dan, berkat kata-kata beberapa orang, aku pun sadar. Aku harus melupakan orang yang melupakanku. Apalagi, dia tidak baik. Dia pergi, tidak minta maaf, dan seolah-olah tidak mengenalku. PADAHAL DULU DIA BILANG “KU SAYANG SEKALI KO. TIDAK MAU NA’ PUTUS LAGI. KU CINTA SEKALI KO” *ALAAAH GOMBAL BANGET LU! BISANYA CUMA NGOMONG DOANG! TINDAKAN NOL!*

Nah, inilah dia orang-orang yang menjadi tim sukses “Let Him Go”
Satu, Citra Sintya Pracilia Pasedan. Dia teman galauku yang top markotop! Kalo gue lagi pengen galau, yaa sama dia aja. Tapi, dia selalu berusaha membuatku melupakan si kucing dengan berbagai cara. Misalnya, mengajakku berpikir bahwa betapa beruntungnya aku yang telah mendapatkan si Richie yang tulus menyayangiku dan selalu setia walaupun dia sering ngambek. Satu saja pesanku sama kamu, Cit. Lupakan si tomat ya! Masih banyak yang lain kok, yg satu spesies sama si Richie tuh banyak ;)
Dua, Kak Ruth. Dia kakak angkatku yang juga turut berpartisipasi dalam hal ini. Dia kakak yang baiiiik banget! Dia bilang “kenangan-kenangan yang bikin ko tidak bisa lupakan dia dek. Apalagi kalian putusnya tidak baik-baik. Dan dia tidak minta maaf. Sebenarnya kasihan juga Richie dek. Secara tidak sadar, hatimu mendua.” TIDAAAAK ! saya akan segera melupakannya kak! I promise you :*
Tiga, Tryse Biantong. Si moemoe yang juga sering galau. Dia sekelas sama si kucing. Dan dia bilang blogku ini kalo dibaca tuh kayak baca novel. Ya ampun! Coba baca dari 2009 deh Echa. Dijamin pulsa modemmu bakalan abis! Hahaha. Echa ini juga bilang “jangan pikirkan orang yang tidak memikirkanmu” yang kalau dipikir-pikir sih bener juga. Buang-buang waktu aja kan. Tapi, itulah yang ku lakukan selama ini, Echa! Gue harus apaaa! :(
Empat, Marzel Lebang. Yah walaupun bantuannya dikit doang. Tapi dia juga bisa jadi sahabat yang baik dan pengertian. *Ya Tuhan semoga Marzel ga baca ini*. Setiap ada si kucing, dia selalu berusaha untuk mencegahku berjalan ke tempat si kucing berada. Ya paling enggak radius 3 meter deh yaa :D
Lima, Febriani Ery. Bantuannya apa ya? Mmm, dia mendukung sedikit-sedikit tapi sangat berarti! Dia menjadi saksi antara gue dan si kucing. Dia dan Thya menjadi temanku bercerita tentang masalah gue sama si kucing sampai bisa putus.
Enam, Richard Karangan. Inilaah dia si Richie :D dia selalu ngertiin gue di saat gue galau tiba-tiba. Dia selalu menjauhkan gue dari pandangan si kucing. Selalu membuat gue ceria di tengah-tengah kegalauan gue. Dan dia berhasil menyembuhkan rasa sakit hati gue, sakit hati yang ditimbulkan kembarannya sendiri. Makasiiiih sayaaaang! :*
Tujuh, Edna Olky dan Cesaria Marewa. Sahabatku dari SMP yang dulu mendukung banget pas gue pacaran sama si Kucing. Tapi sekarang dia udah benci sama si kucing karena dia udah mainin gue! Yeyeyey. Betapa beruntungnya gue punya mereka. Mereka yang mempunyai pengaruh begitu kuat hingga gue bisa menganggap si kucing itu hanyalah anak orang yang taunya cuma ngomong doang ;)

Intinya sekarang, Tuhan mengirimkan banyak penghibur ketika seseorang yang kau sayangi meninggalkanmu. Gue udah buktiin itu. Gue, disakitin habis-habisan sama si kucing. Sakit banget! Gue udah coba smsin dia, peduli sama dia. Tapi hasilnya nihil. Dan, sekarang gue udah dapetin yang lebih baik, yang lebih sayang dan setia sama gue. Si Richie selalu bilang “Ku sayang ko, dan tidak mau na’ lepas ko”.. dan dia memang membuktikan itu. Gue udah dapetin dia yang lebih baik. Terima kasih Tuhan.
Gue sekarang gak mau lagi mikirin si kucing. Biarkanlah dia. Gue gak mau mikirin orang yang enggak mikirin gue sedikitpun. Makasih ya buat kalian yang udah turut andil dalam hal ini. Gue sayaang banget sama kalian, especially Richie :)
Kau menghapuskan setiap luka, mengingatkanku tentang mimpi terpendam agar semua kan menjadi nyata :)

0 komentar:

Posting Komentar