Hulaa readers :*
Mungkin kalian
bertanya ngapain yaa Intan nulis tentang ginian, ngapain Intan bikin blog,
ngapain Intan di dunia ini? Hahahaha. Oke, gue nulis tentang galau, menanti,
move on, dan pacaran karena 4 hal ini
adalah keadaan yang sangat sering gue alami dan gue selalu jadi korban dari
keadaan tersebut. Udah banyak yang udah bisa gue pelajari dari keempat hal
tersebut. Dan rencananya gue mau share ke kalian, supaya kalian jadi korban
juga. Eh, engga dong. Tak lain dan tak bukan, tujuannya adalah memberi kalian
informasi, agar kalian tidak jatuh di lubang yang dalem kayak gue serta
menambah pengetahuan kalian tentang Ilmu Pengetahuan Alam :D
Pertama, GALAU.
Galau itu relatif. Tergantung dari apa yang terjadi pada seseorang dan
bagaimana hati orang tersebut menanggapi dan merespon kejadian tersebut. Gue
sering galau kalo misalnya nilai lagi jeblok, dimarahin orang tua,putus sama
pacar, liat mantan gandengan sama pacarnya, atau kalau mantan update status
tentang pacar barunya. Wah! Kalau yang begituan sih gue bisa galau berat.
Bahkan gue bisa tiba-tiba galau kalau mencium, mendengar, dan merasakan sesuatu
yang mengingatkan gue pada kejadian yang telah terjadi, mengingatkan gue pada
seseorang yang telah memberikan kenangan yang kuat tertancap dalam hati gue.
Namun, galau itu hanya bersifat sementara. Tergantung dari kita, mau memelihara
kegalauan atau melepaskannya dengan sukarela. Terkadang galau itu tetap
hidup/dirasakan terus-menerus kalo kita menanggapi kegalauan tersebut secara
serius. Contohnya, gue pernah denger katanya mantan gue lagi suka sama anak
kelas 1. Waktu denger info tersebut sih gue berusaha fine-fine aja di depan
teman-teman. Berusaha cuek dan ga peduli sama sekali. Tapi waktu gue pulang ke
rumah, aje gile gue langsung nangis-nangis bombay sambil dengerin lagu galau.
Gue akui, di situ gue emang lebay. Ngapain coba gue nangis karena mantan gue
suka sama cewek lain? Gue juga heran. Tapi itulah respon dari hati gue, itulah yang
gue rasain. Aneh memang, tapi itu gak pernah bisa dipungkiri. Mendengar hal itu
sangat sakit, bahkan bisa menimbulkan kegilaan. Sejak hari itu, gue selalu
dengerin lagu galau setiap lagi ga ada kegiatan, gue selalu inget kenangan gue
sama si mantan, dan gue selalu berandai-andai kalau misalnya dia bener-bener
nembak tuh cewek, betapa hancurnya hati gue. Nah, itu adalah contoh kegalauan
yang ditanggapi secara serius. Jadi, sebaiknya kalau kalian merasa galau,
cobalah untuk berusaha bangkit dari kegalauan itu. Contohnya makan makanan
favoritmu sampai puas, mandi pake air hangat, dengerin lagu yang membangkitkan
semangat, dan nonton film komedi. Dengan kerja keras dan usaha yang tinggi
serta tidak menanggapi kegalauan secara serius, hal-hal di atas dapat membantu
kalian dalam mengatasi kegalauan. Selamat makan! :)
Kedua, MOVE
ON. Kata ini pasti udah sering kalian denger dan katakan kepada teman
kalian atau kepada siapapun yang sedang galau, kan? Gue sering banget
dibilangin kayak gitu sama temen-temen kalau lagi galau berat. Mereka biasanya
berkata “Ayo Intan, move on dong! Move on!” dan apa tanggapan gue? Gue cuman
senyum. Dalam hati, gue bilang “Anjrit lu, gampang banget bilang kayak gitu.”
Yup. Apakah kalian termasuk kategori orang sering mengatakan kepada teman
kalian yang sedang galau untuk move on? Jika iya, coba bayangin kalau kalian di
posisi tersebut. Susah banget tau buat move on! Move on itu tidak semudah
membalikkan telapak tangan atau mesen makanan di restoran cepat saji. Move on
itu bisa melalui waktu yang sangat lama. Move on juga harus melewati perjuangan
yang berat. Kenapa? Move on itu menurut gue termasuk tindakan yang harus
membuat kita meninggalkan semua kenangan yang bikin kita galau, harus melupakan
semua kenangan dari kejadian tersebut, termasuk orang yang membuat kita galau.
Nah, emang gampang ngelakuin hal tersebut? Jawabannya adalah HOKKIAN AYAM. Eh,
jawabannya adalah enggak. Jadi, berhati-hatilah dalam memberi usulan pada teman
kalian. Karena move on itu gak gampang. Namun jika kalian tidak termasuk dalam
kategori orang yang sering berkata seperti itu, langkahi saja topik kedua ini
atau pulsa modem kalian bakalan habis :p Oh iya, menurut hasil riset dari pengalaman
gue yang nyaris keluar dari lingkaran galau, move on bisa berhasil dengan cara
mencari pasangan baru, atau mencari gebetan sebanyak-banyaknya yang bisa bikin
kalian tersanjung dan tersipu karena gombalan mereka yang biasanya bikin perut
kempes. Banyak orang bilang, move on
itu bisa dilakukan dengan menyibukkan diri. Menurut gue, hasil dari hal
tersebut adalah nihil. Kenapa? Karena walaupun udah nyibukin diri tapi di dalam
kesibukan tersebut kalian tetep memikirkan seseorang atau hal yang membuat
kalian galau, itu sama saja dengan tidak berusaha untuk move on. Dan gue udah
pernah membuktikan hal tersebut. Hasilnya gue malah capek dua kali lipat. Gue
capek karena sibuk beraktivitas yang gak jelas, dan capek karena mikirin hal
yang membuat gue galau. So, move on itu biasanya sulit dilakukan. Namun,
kembali lagi pada jenis dan sifat seseorang menanggapi kegalauannya. Kalau dia
cuek, ya move on mah gampang aja. Tapi kalau kenangan indah udah menyesaki
hati, ya susah banget buat move on dah ituu. Jadi buat kalian yang pengen move
on, berusahalah untuk mencari gebetan baru. Dan buat kalian yang punya lebih
banyak tips buat melancarkan aksi move on, silahkan tinggalkan komentar di
bawah postingan ini agar seluruh Indonesia dapat lepas dari rasa galau dan
gampang untuk move on! Merdeka!
Ketiga, menanti
cinta. Menanti cinta dalam konteks ini adalah menunggu kepastian cinta dari
seseorang. Yup, gue pernah bahkan sering mengalami hal seperti ini
saudara-saudara. Guess what? Hal ini sangatlah berat dan menyakitkan. Misalnya
aja gue nih, gue pernah menanti cinta dari seseorang yang peduli dan mengerti
banget tentang sifat gue. Sekitar 3 minggu gue berusaha buat perhatian sama
dia, tapi dianya enggak ngasih respon positif. Pernah sih, dan respon tersebut
bikin gue jungkir balik saking kegirangannya. Lama, lama banget gue menanti
kepastian dari apa yang dia rasakan ke gue. Apa dia merasakan getaran yang sama
dengan gue? Dan akhirnya suatu hari dia sms, dia bilang
Kita kayaknya tidak cocok dan tidak bisa menyatu.
Maaf telah menggantungmu.
Aduh, SUMPAH
NYESEK BANGET! Dari situ gue sedih mulu bawaannya. Sediiiiih banget. Menanti
sebuah status adalah penyiksaan terhadap diri sendiri. Status adalah sebuah
pengakuan. Walaupun tampak sederhana dan tidak penting, tapi kita semua
menginginkannya, kan? Tapi apa yang harus dilakukan lagi kalau jadinya udah
kayak nasib gue? Yang terjadi setelah itu mah palingan gue galau lagi. Banyak juga
temen gue memiliki hobi yang sama dengan gue yaitu berharap dan menanti cinta seseorang. Dan apa
hasilnya? Kita semua menjadi korban, yap. Korban
penantian, tentunya. Jadi, menanti adalah pekerjaan yang sangat melelahkan.
Bagus kalau respon dari orang yang dinanti adalah respon positif. Lah kalau
negatif kayak gue? Aje gile menyakitkan banget mameen!
Keempat, pacaran.
Aduh, harus bilang apa nih gue tentang pacaran? Gue pacaran aja paling mentok
10 bulan. Lah sekarang mau ngebahas tentang pacaran, ah gila. Mmm, tapi gue
punya beberapa tips agar kalian dan pacar atau calon pacar kalian bisa long
last. Caranya, dalam memilih pacar itu ga boleh diliat dari tampang atau
kekayaan. Tapi cewek-cewek zaman sekarang itu paling berpatokan sama
kegantengan. Coba liat gue, mantan-mantan gue ga ganteng-ganteng amat, tapi
manis tentunya :) yang penting itu adalah
bagaimana dia mengerti dan peduli sama kamu. Saat kamu merasa nyaman dan
aman sama seseorang, jangan lepaskan dia. Karena jarang banget orang yang bisa
bikin kalian bahagia. Ada sih yang merasa bahagia di awalnya aja, tapi pas udah
pacaran ya keluar sifat aslinya. Jadinya, putus deh dengan alasan dia ga bisa
ngertiin sifat kamu yang mungkin tukang ngambek lah, apa lah. Teman-temanku
yang ku sayangi, sebaiknya kalau PDKT, kalian masing-masing menunjukkan
karakter asli
kalian agar terlihat kecocokan atau tidak di antara kalian. Oke? Next,
sebaiknya hindari berpacaran dengan
cowok yang punya kakak cewek. Lah? Kenapa emang? Dari pengalaman gue, punya
pacar yang memiliki kakak cewek adalah BENCANA. Karena,
kakak cewek itu akan sangat memperhatikan kegiatan pacaran yang dilakukan oleh
sang adik. Apalagi kalo yang dipacari itu adalah adiknya yang paling terakhir.
Mampus aja! Pasti selalu dideteksi sama sang kakak yang kepo abis. Gue dulu
tersiksa banget pas pacaran dengan model kayak gini. Kalau adiknya galau
sedikit aja, langsung disemprot sama kakaknya. Nyesek banget. Dan pas gue putus
sama adiknya, gue berusaha keep in touch, namun apalah daya. Sang kakak
ngirimin gue pesan di fb, katanya nyuruh gue jauhin adiknya karena gue yang
dulu mutusin adiknya. Dan sekarang gue harus menjauh dari sang adik. So, gue
bales aja tuh pesan dengan kata “Maaf, siapa ini?” AHAHAHAHAHAHAHA! Emang enak,
masih mau koo :p
Oke, pacaran itu
ada baiknya dan ada buruknya. Baiknya adalah kita dapat berbagi rasa sayang dan
perhatian kepada orang lain, kita dapat merasakan yang namanya disayangi, dan
kita terkadang bisa sadar apa arti dan tujuan kita hidup di dunia ini, yaitu
menyayangi orang lain dengan tulus. Dan buruknya adalah seperti contoh
sepenggal kisah hidup gue di atas. Dikata-katain sama sodaranya lah, gak disuka
emaknya lah, bisa putus dan akhirnya galau lah. Dan yang paling parah adalah
ketika kita udah sangat sayang sama seseorang dan ga bisa lupain dia. Ketika
kita mencari pasangan lain namun yang ada hanyalah imaji tentang kenangan
dengan sang mantan. You know, that’s a big disaster, buddy!
Mungkin postingan
kali ini sangat ga mutu, tapi blog, blog gue! Suka-suka gue dong :p
Terima kasih udah
baca postingan ini, baik buruknya mohon diterima dengan lapang dada, sebab
writersnya juga rada konslet sewaktu nulis ini. Writersnya lagi mabok air
mineral ;)
0 komentar:
Posting Komentar