Kalimat-kalimat yang kau ketikkan pada isi pesanmu, saat itu sangat me-lempem-kan hatiku.
Kamu, yang selalu dekat di dalam hati dan pikiran, kini pergi untuk waktu yang kau bilang "sampai kapanpun"
Sampai kapan pun ? Itu pasti lama. sangat lama. alasanmu untuk memutuskan semua ini sangat tragis bagiku. Kau sama sekali tidak memberiku ruang untuk menjelaskan, membuatmu mengerti.
kau malah memendam semuanya dan tidak pernah bertanya lalu meluapkan semuanya. Kenapa? Kenapa kamu tidak pernah bertanya? Seandainya kamu bertanya saat itu, akan ku jelaskan semuanya, sampai ke semua seluk-beluknya.
Kamu, yang selalu ada di dalam hati dan pikiran. Hanya kamu. Kamu yang selalu memperhatikan, mencintai, menerima. Kamu yang selalu mengatakan bahwa aku cantik, walau semua orang berkata tidak. Kamu, yang akan selalu ada di hati dan pikiran, otak dan hidupku.
Aku sudah mencoba mengikuti semua perintahmu. kamu tahu tidak, sewaktu kamu cuek, aku pusing setengah mati. Mencoba bertanya, namun kau tak menjawab. Kau memendam semuanya dan tidak pernah menanyakannya. Kenapa kamu lebih memilih bertanya kepada orang yang salah? Yang menjalani ini kan kita, bukan mereka. Kenapa kamu tidak percaya padaku?
Kau tahu, aku mencintaimu. Kita memiliki mimpi kita berdua yang telah kita rangkai dengan baik dan akan kita wujudkan bersama. Kamu sudah sangat dekat, mengapa memilih untuk pergi?
Mengenai semua yang tidak benar itu, kau mempercayainya. Aku tahu, kamu lelaki yang tertutup. Tidak suka bercerita dengan orang lain tentang masalah hati, walaupun dengan aku, yang waktu itu menjadi kekasihmu. Kamu mempercayai mereka.
Hingga saat ini, penjelasanku akan tetap sama. Sampai kapan pun, hati ini akan tetap mencintaimu, dan hanya akan menjadi kamu. Bertahun-tahun kita bersama. Menangis, tertawa, menghadapi masalah dan menyelesaikannya bersama. Tahun-tahun indah ini, tak akan pernah ku lupakan.
Namun, kamu tidak akan pernah peduli lagi. begitu katamu. itu menyakitkan. kamu sakit hati karena hal yang sebenarnya bisa ku jelaskan dengan baik dan tidak perlu berpisah seperti ini. Aku mencintaimu, apa kau tahu?
Kini... hari-hariku terasa berat. Tanpamu,seperti hampa. Aku bangun, dan melakukan aktivitas karena terpaksa. rasanya, ketika aku di rumah aku hanya memakai tulang-tulangku dan melepaskan kulit, serta hatiku. aku hanya akan memakainya saat keluar rumah, dan bertemu denganmu, tentu saja.
Asal kau tahu, sampai kapan pun.. Akan tetap kamu.
Cintaku, kembalilah, semuanya tidak seperti yang kau lihat..
Love of my life, I miss you..