Mengenalmu, adalah sesuatu yang sangat berarti dalam hidupku. Kau mengajariku cara mencintaimu dengan tulus. Kau mengajariku untuk menjadi apa yang kau minta.
Mendapatkanmu dalam hidupku membuatku mengerti
apa arti cinta dalam hidup ini.
Awalnya, kita bahagia. Bahkan, sangat bahagia.
Kita menikah, mempunyai anak-anak yang cantik dan tampan. Kita bangun di pagi
hari, berdoa untuk meminta perlindungan Tuhan untuk sepanjang hari itu. Kita
akan menyiapkan makanan bersama-sama. Melihat malaikat-malaikat kecil kita
bangun dengan wajah yang lucu, memarahi mereka bila mereka nakal, dan terkadang
kau memarahiku karena aku memukul mereka dengan penuh amarah. Aku tahu kau
sangat mencintai malaikat-malaikat kecil kita. Kau adalah sosok wanita yang
sempurna. Hanya kau yang bisa meluluhkan amarahku dengan kata-katamu yang
lembut. Ya, aku tahu bahwa aku sangat mencintaimu.
Saat sore hari, aku pulang ke rumah dengan
sangat lelah. Kau akan tersenyum dan mengucapkan selamat datang di rumah.
Anak-anak kita akan tertawa dan berlari ke arah kita agar kita bisa menggendong
mereka dan aku benar-benar merasa segar kembali saat kebersamaan itu mulai menghangat.
Kau adalah chef terhebat di dunia. Masakan
apapun yang dibuat oleh tanganmu akan terasa sangat enak. Kamu tahu apa yang harus
dimasak hari ini, besok, dan seterusnya. Kamu tahu cara berhemat namun bisa
menyisihkan sebagian untuk kesenangan keluarga kita.
Aku sangat mencintai keluarga kecil kita.
Walau kita hidup dalam kesederhanaan, bersama denganmu dan malaikat-malaikat kecil
kita sudah membuatku bahagia, sangat bahagia.
Hingga suatu hari, kau pergi untuk selamanya.
Meninggalkan aku dan anak-anak kita. Mengapa kamu setega ini? Bahagiakah kamu
jika aku harus mengurus mereka sendirian? Bahagiakah kamu jika mereka tumbuh
tanpa kasih sayang darimu? Bahagiakah kamu saat kamu melihat aku memukuli
mereka? Tak inginkah kau berada di situ
untuk memarahiku? Sekarang, aku hanya memiliki mereka. Anak-anak yang kita
punya dan mencerminkan sifat dan wajahmu. Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu?
Kehilangan dirimu adalah sesuatu yang sangat
menyakitkan dalam hidupku. Rasanya, hidupku sekarang hanya formalitas belaka.
Tidak ada lagi sosok yang menyambutku ketika aku pulang bekerja. Tidak ada lagi
masakan terenak sedunia. Anak-anak akan merindukanmu. Mereka akan iri terhadap
teman-teman mereka. Mereka akan bersedih saat mereka mengingatmu.
Mengapa harus secepat ini? Ku pikir, kita akan
terus bersama. Sampai rambut kita memutih, sampai kita tak sanggup lagi untuk
bertahan. Anak-anak kita akan terus bertumbuh, mereka akan menceritakan kisah
mereka, mereka akan mendapatkan pasangannya masing-masing. Mereka akan
mengenalkannya padaku, dan pasti mereka akan menikah suatu saat nanti.
Aku ingin melewati itu semua bersamamu. Aku
akan merasa sangat sepi jika nanti anak-anak kita pergi bersama dengan
pasangannya. Aku akan tua sendirian, hidup dalam kesepian dan kenangan dengan
dirimu. Air mataku takkan pernah habis bila aku mengingat dirimu. Mungkin,
hanya kau yang tahu mengapa aku masih sendiri.
Kau tahu, tak ada yang dapat melakukan sebaik
dirimu. Sampai kapanpun, kau tak akan terganti. Mungkin aku hanya akan pasrah
terhadap keadaan ini. Sampai nanti waktunya kita bertemu di tempat lain, yang
lebih indah. Kau adalah wanita terhebat yang pernah ku miliki. Kau adalah
anugerah terindahku. Salam rindu untukmu, di mana pun kau berada.